Tanda baca ada bermacam-macam. Diantaranya adalah :
1. Titik
Titik biasa digunakan pada akhir kalimat atau kata. Kadang titik juga digunakan untuk singkatan nama orang.
Cth : M. Ruben
*M diatas adalah singkatan dari nama orang
2. Koma
Koma digunakan pada saat jeda kata atau kalimat
3. Titik Koma
Titik koma biasa digunakan pada saat pemisahan jenis kata.
4. Titik Dua
Titik dua biasa digunakan untuk memisahkan kata - kata yang diikuti dengan rangkaian
5. Tanda Hubung
Biasa digunakan untuk menghubungi kata berulang
6. Tanda tanya
Biasa digunakan pada akhir kalimat tanya
7. Tanda seru
Biasa digunakan pada kalimat seruan, perintah, atau pernyataan yang bersifat fakta.
Kamis, 01 November 2012
Rabu, 31 Oktober 2012
Cara Penulisan Blog
Blog yang baik itu adalah blog yang situlis dengan kata kata yang sopan, mudah dimengerti dan tentunya dengan kreasi sendiri, tanpa copas dari orang lain.
Blog sendiri adalah wadah yang tersedia untuk kita menuangkan berbagai macam apa saja yang kita suka, kita tau, dan apa saja. Untuk penulisan sendiri sangat mudah, kita tinggal mengetiknya di notepad atau ms.word kemudian baru kita paste di blog kita
Blog sendiri adalah wadah yang tersedia untuk kita menuangkan berbagai macam apa saja yang kita suka, kita tau, dan apa saja. Untuk penulisan sendiri sangat mudah, kita tinggal mengetiknya di notepad atau ms.word kemudian baru kita paste di blog kita
Rabu, 10 Oktober 2012
Kabupaten Bogor Siap 1000 Persen Menjadi Tuan Rumah Porda. Sesuatu
Ketidaksiapan Kabupaten Bekasi menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Jabar
(Porda) XII/2014 membuat Kabupaten Bogor bersiap-siap. Pasalnya, pada
ekspos di Kuningan tahun 2010, Kabupaten Bogor telah mengajukan
kesiapan, namun tak dikabulkan dan Jawa Barat lebih memilih Kabupaten
Bekasi, hanya karena daerah itu telah memasukan uang defosit.
“Kalau ditanya kita siap, jelas 1000 persen kita bisa jadi penyelenggara Porda,” ujar Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Albert Pribadi di Sekretariat KONI, Selasa (9/10).
Pernyataan mantan Wakil Bupati Bogor ini berkaca pada pengalaman di Cibinong pernah dijadikan tuan rumah Porda pada tahun 1999. Dimana kala itu, sarana dan prasarana jauh lebih baik dengan kondisi sekarang. Kabupaten Bogor pada 2013 telah memiliki Stadion Utama Kabupaten Bogor di Pakansari. “Bupati cinta olahraga dan kami yakin jika Jabar resmi menunjuk Kabupaten Bogor lagi, maka Bupati akan menerimanya,” jelas Albert.
Sebelumnya pada ekspose Pekan Olahraga Kabupaten Bogor (Porkab) IX/2012 di pendopo, belum lama ini, Bupati telah mengisyaratkan siap. Saat ini dia meminta KONI mengkaji perihal Porda Jabar dan disebut-sebut Bupati Rachmat Yasin telah melakukan pembicaraan dengan Gubernur Ahmad Heryawan.
Sementara tak siapnya Kabupaten Bekasi seperti disebutkan sebelumnya, Minggu (7/10), karena minimnya anggaran daerah itu. Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin keberatan dengan anggaran yang dibutuhkan untuk melanjutkan pembangunan venue yang mencapai Rp 500 miliar. Bahkan untuk tempat pembukaan Porda yakni Stadion Jababeka pengerjaannya baru mencapai 10-20 persen.
“Kalau ditanya kita siap, jelas 1000 persen kita bisa jadi penyelenggara Porda,” ujar Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Albert Pribadi di Sekretariat KONI, Selasa (9/10).
Pernyataan mantan Wakil Bupati Bogor ini berkaca pada pengalaman di Cibinong pernah dijadikan tuan rumah Porda pada tahun 1999. Dimana kala itu, sarana dan prasarana jauh lebih baik dengan kondisi sekarang. Kabupaten Bogor pada 2013 telah memiliki Stadion Utama Kabupaten Bogor di Pakansari. “Bupati cinta olahraga dan kami yakin jika Jabar resmi menunjuk Kabupaten Bogor lagi, maka Bupati akan menerimanya,” jelas Albert.
Sebelumnya pada ekspose Pekan Olahraga Kabupaten Bogor (Porkab) IX/2012 di pendopo, belum lama ini, Bupati telah mengisyaratkan siap. Saat ini dia meminta KONI mengkaji perihal Porda Jabar dan disebut-sebut Bupati Rachmat Yasin telah melakukan pembicaraan dengan Gubernur Ahmad Heryawan.
Sementara tak siapnya Kabupaten Bekasi seperti disebutkan sebelumnya, Minggu (7/10), karena minimnya anggaran daerah itu. Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin keberatan dengan anggaran yang dibutuhkan untuk melanjutkan pembangunan venue yang mencapai Rp 500 miliar. Bahkan untuk tempat pembukaan Porda yakni Stadion Jababeka pengerjaannya baru mencapai 10-20 persen.
Selasa, 09 Oktober 2012
Suimin Memilih Mudik
Pelatih Persikabo musim lalu Suimin Diharja memilih pulang kampung
menukangi PSMS Medan. Kepastian ‘Pelatih Kampung’ mudik disampaikan
Indra Sakti Harahap, Ketua umum tim berjuluk Ayam Kinantan yang baru
saja terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Luar Biasa (Muslub).
Acuhnya manajemen Laskar Padjajaran disebut-sebut menjadi inti permasalahan, sehingga memaksa mantan arsitek Persijap Jepara hengkang. Hal ini tentunya sangat disayangkan, apalagi selama ditangan Suimin, prestasi Persikabo tak buruk-buruk amat.
Pada musim 2011/2012 nyaris mengantarkan Jibby Wuwungan Cs promosi ke level utama. Selain itu, ia berhasil memoles pemain lokal Bogor menjadi ‘ruh’ masa depan Persikabo.
Suimin sendiri, sebenarnya masih setengah hati meninggalkan Persikabo. “Memang berat meninggalkan Persikabo, karena saya punya histori yang cukup erat dengan Persikabo. Namun, hingga minggu kemarin, saya belum mendapatkan kejelasan status saya di Persikabo, dank arena PSMS yang meminta, akhirnya saya pilih PSMS,” ujarnya.
Di klub yang pernah ditukanginya tersebut, Suimin akan dibantu pelatih PSMS Medan musim lalu Suharto AD dan dibantu Colli Misrun sebagai pelatih fisik serta Mardianto, pelatih kiper.
"Ini menjadi kehormatan dan tantangan bagi saya untuk mengangkat prestasi PSMS Medan lebih baik lagi," tuturnya.
Suimin optimis mampu beradaptasi cepat dan mengembalikan kejayaan PSMS Medan."PSMS adalah tim yang punya nama besar yang sedang dalam kondisi sulit. Dan saya mendapat panggilan untuk memnbantu klub kampung sendiri kembali berjaya. Fanatisme menjadi alasannnya,"tandasnya.
Sementara itu, CEO Persikabo, Ruddy Ferdian mengaku belum mendapat laporan langsung dari Suimin. Namun begitu, pihaknya tidak bisa memaksa karena sampai saat ini Persikabo masih belum memikirkan kompetisi musim depan.
“Bang Suimin belum lapor ke Persikabo. Ya terlepas dari itu semua, kita tidak bisa melarangnya. Mungkin tawaran disana lebih baik, kita tidak tahu,” ujarnya ketika dihubungi PAKAR, tadi malam.
Disisi lain, mengenai status Persikabo di kompetisi mendatang, Rudi masih enggan berkomentar. Karena, dirinya masih perlu melakukan rapat koordinasi dengan pengurus lainnya.
“Kalau sekarang Persikabo masih tiarap. Belum ada yang bisa dikomentari, karena kompetisi juga belum jelas. Kalau Persikabo sudah jelas mau ikut kompetisi yang mana, baru kita bisa bicara banyak,” ucapnya yang membantah jika dirinya akan mundur dari Persikabo.
*sumber : harian pakuan raya
Acuhnya manajemen Laskar Padjajaran disebut-sebut menjadi inti permasalahan, sehingga memaksa mantan arsitek Persijap Jepara hengkang. Hal ini tentunya sangat disayangkan, apalagi selama ditangan Suimin, prestasi Persikabo tak buruk-buruk amat.
Pada musim 2011/2012 nyaris mengantarkan Jibby Wuwungan Cs promosi ke level utama. Selain itu, ia berhasil memoles pemain lokal Bogor menjadi ‘ruh’ masa depan Persikabo.
Suimin sendiri, sebenarnya masih setengah hati meninggalkan Persikabo. “Memang berat meninggalkan Persikabo, karena saya punya histori yang cukup erat dengan Persikabo. Namun, hingga minggu kemarin, saya belum mendapatkan kejelasan status saya di Persikabo, dank arena PSMS yang meminta, akhirnya saya pilih PSMS,” ujarnya.
Di klub yang pernah ditukanginya tersebut, Suimin akan dibantu pelatih PSMS Medan musim lalu Suharto AD dan dibantu Colli Misrun sebagai pelatih fisik serta Mardianto, pelatih kiper.
"Ini menjadi kehormatan dan tantangan bagi saya untuk mengangkat prestasi PSMS Medan lebih baik lagi," tuturnya.
Suimin optimis mampu beradaptasi cepat dan mengembalikan kejayaan PSMS Medan."PSMS adalah tim yang punya nama besar yang sedang dalam kondisi sulit. Dan saya mendapat panggilan untuk memnbantu klub kampung sendiri kembali berjaya. Fanatisme menjadi alasannnya,"tandasnya.
Sementara itu, CEO Persikabo, Ruddy Ferdian mengaku belum mendapat laporan langsung dari Suimin. Namun begitu, pihaknya tidak bisa memaksa karena sampai saat ini Persikabo masih belum memikirkan kompetisi musim depan.
“Bang Suimin belum lapor ke Persikabo. Ya terlepas dari itu semua, kita tidak bisa melarangnya. Mungkin tawaran disana lebih baik, kita tidak tahu,” ujarnya ketika dihubungi PAKAR, tadi malam.
Disisi lain, mengenai status Persikabo di kompetisi mendatang, Rudi masih enggan berkomentar. Karena, dirinya masih perlu melakukan rapat koordinasi dengan pengurus lainnya.
“Kalau sekarang Persikabo masih tiarap. Belum ada yang bisa dikomentari, karena kompetisi juga belum jelas. Kalau Persikabo sudah jelas mau ikut kompetisi yang mana, baru kita bisa bicara banyak,” ucapnya yang membantah jika dirinya akan mundur dari Persikabo.
*sumber : harian pakuan raya
Kinan, Laras, Mega
Kinan :
ッ Nama Lengkap : Kinanti Mayrisa Kenanga
ッ Nama Panggilan : Kinan
ッ TTL : 30 mei 1992
ッ Tinggi : 158cm
ッ Berat : 45kg
ッ Hobby : Dancing, Travelling, Menggambar, Nyanyi dan Nulis Cerita
ッ Makanan Fav : Yang Empuk-Empuk
ッ Warna Fav : Hijau
ッTokoh Idola : Larva dan Angry Bird
ッ Agama : Islam
ッ Anak ke : Dua dari 3 bersaudara
ッ Hal yang disukai : Kucing sama Anjing Kecil. Kak Kinan juga suka koleksi Keroropy ◦ˆ⌣ˆ◦
ッ Pendidikan : Univ. Pasunda
ッ Jurusan : Komunikasi
ッ Acc Twitter : @Kinangg_SG
ッ Nama Panggilan : Kinan
ッ TTL : 30 mei 1992
ッ Tinggi : 158cm
ッ Berat : 45kg
ッ Hobby : Dancing, Travelling, Menggambar, Nyanyi dan Nulis Cerita
ッ Makanan Fav : Yang Empuk-Empuk
ッ Warna Fav : Hijau
ッTokoh Idola : Larva dan Angry Bird
ッ Agama : Islam
ッ Anak ke : Dua dari 3 bersaudara
ッ Hal yang disukai : Kucing sama Anjing Kecil. Kak Kinan juga suka koleksi Keroropy ◦ˆ⌣ˆ◦
ッ Pendidikan : Univ. Pasunda
ッ Jurusan : Komunikasi
ッ Acc Twitter : @Kinangg_SG
"Do the best, you won't regret it!"
Fact Kinan
❒ aku suka banget sama lagu korea
❒ aku lagi suka karakter angry birds,sylvester,larva.pengen bebek ijo
❒ aku suka banget sama artis korea IU karna multitalented
❒ aku anak ke 2 dari 3 bersaudara
❒ suka banget dengan warna hijau
❒ gak suka binatang melata seprti cacing,ular
❒ kuliah di unpas jurusan komunikasi
❒ aku paling suka nyanyi,dance,gambar,dan menulis cerita
❒ aku suka kucing,anjing kecil
❒ makanan fav aku empuk,,aku paling gak suka sama jeroan
❒ dari sd aku sudah diles vokal dan tari tradisional sampe dance dan waktu kecil pas 17an suka bikin koreo sendiri
❒ aku paling gak suka di pegang paha karna geli
❒ aku sama #personilsg deket banget semua,,,cuman paling sering cerita sama mega,,laras dan yui
❒ orang" terdekat aku manggil aku dgn nama inang..,,padahal nama asli aku kinan,,,maka,a dtwitter aku kinangg
❒ dari dulu aku suka banget seni dan broadcasting,,,maka,a aku penget jdi penulis,,sutradara atau penyanyi terkenal
❒ aku suka sama komik jepang dan buku sejarah
❒ waktu pertama masuk tv pgn nampilin yang terbaik
❒ aku lagi suka karakter angry birds,sylvester,larva.pengen bebek ijo
❒ aku suka banget sama artis korea IU karna multitalented
❒ aku anak ke 2 dari 3 bersaudara
❒ suka banget dengan warna hijau
❒ gak suka binatang melata seprti cacing,ular
❒ kuliah di unpas jurusan komunikasi
❒ aku paling suka nyanyi,dance,gambar,dan menulis cerita
❒ aku suka kucing,anjing kecil
❒ makanan fav aku empuk,,aku paling gak suka sama jeroan
❒ dari sd aku sudah diles vokal dan tari tradisional sampe dance dan waktu kecil pas 17an suka bikin koreo sendiri
❒ aku paling gak suka di pegang paha karna geli
❒ aku sama #personilsg deket banget semua,,,cuman paling sering cerita sama mega,,laras dan yui
❒ orang" terdekat aku manggil aku dgn nama inang..,,padahal nama asli aku kinan,,,maka,a dtwitter aku kinangg
❒ dari dulu aku suka banget seni dan broadcasting,,,maka,a aku penget jdi penulis,,sutradara atau penyanyi terkenal
❒ aku suka sama komik jepang dan buku sejarah
❒ waktu pertama masuk tv pgn nampilin yang terbaik
About Mega
Nama lengkap : mega selvia
nama panggilan : Ega
TTL : 4 maret 1991 , Bandung
Agama : Islam
Kuliah : ASMTB ( Akademi sekretaris Manajemant Taruna Bakti ) , Bandung
anak ke : 3 dari 3 bersaudara (bungsu , sama kaya aku dong =D yey kembar *nahloh *abaikan)
lagu Favorite : semua lagu
Penyanyi fav : Agnes monica
aktor favorite : Vino G bastian
Film kesukaan : Twilight
Tinggi badan : 165 cm
berat badan : 45 kg
ukuran sepatu : 36
Hobby : Shopping ( berlawanan banget hobby nya ka ega sma hobby aku #gaadaygtanya #abaikan )
Warna Fav : warna Pelangi
Makanan Fav : Beef steak
Buah Favorite : anggur
Boneka Fav : Teddy bear
nama PCR : mau tau siapa nama pcr nya ka ega ?? bayar dollo :p min 50 ribu =D haha (bercanda)
SOMETHING WE HAVE TO KNOW
* Pekerjaan awal ka mega itu adalah Model
* ka mega suka banget koleksi tas .
* ka ega itu takut sama yg namanya kodok =D
* suka sama kartun tweety
* suka sirloin steak
* suka sma girls band korea ' 2NE1 '
* jarang on jejaring sosial , karna jarang pegang hp * pantes -__-
* paling suka twetty kartun
*- pgn bgt ktmu semua meganous
* di sg ka ega plg gaptek , ga bisa bikin twitter * kalah sma putri woo ;p
- kalau pcranmanggi pcrnya dgn nama si gembel ._.
-Paling cerewet soal kostum -.-
-Pcrnya dikatain personil SG mirip afgan *ciee ka G ;P
MEGA SAID :
* pendapat kka tentang adanya SF ? " super friends itu membantu ..banyak nya dukungan , banyaknya teman2 yg asalnya ga kenal , sekarang menjadi kenal . dan memperpanjang silahturami jga"
* inspirasi kka smpe sekarang ? " Inspirasi aku sendiri Keinginan untuk menjadi seperti sekarang "
* org yg pengen kka banggain " pastinya org tua dan orang - orang yg udh mendukung aku smpe aku jdi seperti ini ( Putri termasuk ga tuh ?? hmm ) "
* penting ga sih admin2 fansbase superfriends ituh " Penting dong , mereka kan bantu kita ngasih info ke superfriends lain + bantu kita buat promo lagu "
* siapa sih yg paling deket sma kka di SG itu ? " aku deket sma semuanya , soalnya kita disatuin di 1 apartemen , jadi mereka semua adalah KELUARGA BARU AKU "
* bayak nih ka yg nanya , bener ga sih lagu MMM itu ngikutin GB jepang ? " soal GB itu bener , tapi kita bukannya plagiat , menejement kami sudah meminta izin kpd pihak JEPANG , dan akhirnya disetujui kita bekerja sma "
* Pengen ga sih ketemu SEMUA MEGANOUS ? " PENGEN BANGET ketemu semua MEGANOUS , kapan2 aku bakalan kumpulin kalian " * lah dikumpulin dimana ka ?
MEGA HOPE :
Semoga SG bisa Sukses dan diterima lagu nya oleh masyarakat (amin)
Laras Fact
-Ga suka makan ayam/ikan bakar alasannya belum tentu ikan/ayam yang di bakar itu mateng
-Suka baca buku harry potter (tapi harry potter yg ke 7 aja belum aku baca :D )
-Aku punya minus 5 kanan kiri (mungkin keturunan dari mama 3 papa 7)
-Aku kalo mau tidur lampu kamar harus mati plus tv harus nyala
-Perform SG yg bikin deg deg-an waktu di mantap antv karna itu pertama kali kita live di station tv :)
-Aku waktu kecil anti banget sama sayur sayuran, kalaupun aku makan itu pun cuma air nya
-Aku takut banget sama keranda mayat ada isinya atau enggak aku pasti takut
-Aku suka cowo berkacamata (contoh afgan :D)
-Aku ga suka motor
vespa, aku pernah nangis gara gara dibonceng pake motor vespa, ga tau
kenapa aku gak suka banget sama motor vespa sampe sekarang
-Hp, charger, headset sama dompet tu barang yg selalu ada di tas akuu
-anjing pertama dan kesayangan aku namanya ursula tapi biar unyu unyu aku ganti nama jadi Mbeb
-aku ga suka susu murni
-maaf banget buat
yg ngerasa,tp ga tau knp aku ga suka banget aparat kepolisian, makanya
ngurusin SIM dan STNK motor aja aku nitip :D kalo pun wajib hrs ke kantr polisi aku ga akan betah lama2 disana. muka aku ngerasa gaenak diliat kalo kelamaan di sana.
-kata org aku pendiem, padahal sbnrnya aku cuma males berbasa basi sma org
-kata orang aku judes dan jutek paadahal sbnrnya aku cuma menutupi ke-tidak PD-annya aku
-aku gk suka susu murni dan apel merahhh
-aku suka cowo kurus , humoris dan berlesung pipit :)
-akuu GAK suka cowo misterius
Laras : " superfriends temen kita dong, tanpa dukungan kalian kita juga bukan siapa-siapa.. "
About Laras
Nama lengkap : Maya Riani Larasati
Nama panggilan : El / Laras
Tempat tanggal lahir : Bandung,02 Febuari 1990
Agama : Kristen
Warna Favourite : Ungu & Kuning
Tinggi : 160cm, Berat: 42kg Ukuran Sepatu: 37
Film Favourite:Harry Potter , Final Destination (pokok nya yang futurtistik dan horror)
Punya anjing pelihara'an nama nya Mbeb
Buku Favourite : Harry Potter
Artis Indonesia Favourite : Vino G.Bastian , Junior Liem , Putri Titian
Designer Favourite : Oscar lawalataBuah Fovourite: Durian
Aku suka semua lagu tapi yang menyentuh hati cuma lagu nya afgan sama peterpan (tapi sekarang lagi suka banget sama lagunya XO-IX "baby..baby..cukuplah sudah!!") ✿◠‿◠"
Boneka Favouritenya: Tazmania dan Elmo
Makanan Favourite: Kepiting Lada Hitam
Aku bukan takut sama binatang tapi cuma geli sama cicak
Facebook: ka laras hanya online disini -> Larashati Love Larasious
Twitter: @LarasHati_SG
Something we have to know
Sebelum di super girlies pekerjaan kak Laras adalah Dancer and Dj :)
Laras hope's
pgn sukses bikin ortu seneng n bangga, menjadi pribadi yg menyenangkan buat semua org....
Harapan laras for Super Girlies
yg pst pengen sukses, trus pgn setiap org yg dgr lagu supergirlies perasaan nya jd seneng jd riang(´▽`ʃƪ)
SUPER GIRLIES bagi Laras
Supergirlies itu grup vocal cewe dgn personil 7 org dgn sifat yg berbeda-beda, dgn genre music pop, berkarakteristik remaja, full color♥
Rif_03 For SG
Berangkat jam 2 dari rumah, saya berangkat menuju tempat di selenggarakanny a
100 persen ampuh global tv. Dengan sepeda motor yang saya tunggangi,
saya melesat secepat roket yang ingin cepat - cepat sampai tujuan.
Sesampainya di tkp, saya langsung memarkirkan kendaraan saya di parkiran di kiri panggung. Akhirnya idola pun muncul di lagu kedua acara tersebut. Malu malu mau pun di dendangkan. Senang rasanya bisa liat kinan, mega, laras, opie, ratu, sarah, dan uty dari dekat. Kinan khususnya, masih rada bingung liat kinan itu yang mana, tapi setelah saya ke pinggir panggung setelah lagu kedua SG aw aw aw di dendangkan. Ya, ternyata kinan itu yang memakai topi sedari tadi. Sempet sih pegang tangan kanan kinan sebentar. Ya itu udah lebih dari cukup. Mega dan laras juga tidak luput dari perhatianku hari itu. Kinan, mega, dan laras.
Ya merekalah, saya asik, "suka", dan senang, setiap liat mereka bertiga. Tapi tetap, dibalik itu semua saya fans dan mengidolakan semua #personilSG. Semoga SG bisa terus sukses.
Rif_03 for SG
Sesampainya di tkp, saya langsung memarkirkan kendaraan saya di parkiran di kiri panggung. Akhirnya idola pun muncul di lagu kedua acara tersebut. Malu malu mau pun di dendangkan. Senang rasanya bisa liat kinan, mega, laras, opie, ratu, sarah, dan uty dari dekat. Kinan khususnya, masih rada bingung liat kinan itu yang mana, tapi setelah saya ke pinggir panggung setelah lagu kedua SG aw aw aw di dendangkan. Ya, ternyata kinan itu yang memakai topi sedari tadi. Sempet sih pegang tangan kanan kinan sebentar. Ya itu udah lebih dari cukup. Mega dan laras juga tidak luput dari perhatianku hari itu. Kinan, mega, dan laras.
Ya merekalah, saya asik, "suka", dan senang, setiap liat mereka bertiga. Tapi tetap, dibalik itu semua saya fans dan mengidolakan semua #personilSG. Semoga SG bisa terus sukses.
Rif_03 for SG
Minggu, 30 September 2012
LFC Gebuk Norwich Di Kandangnya
Kemenangan pertama Liverpool di EPL akhirnya tiba juga, hal itu datang di Carrow Road markas Norwich City dengan skor 5-2, Sabtu (29/9). Laga dihiasi hat-trick El Pistolero Luis Suarez.
02' Luis Suarez (0-1)
38' Luis Suarez (0-2)
47' Nuri Sahin (0-3)
57' Luis Suarez (0-4)
61' Steve Morison (1-4)
68' Steven Gerrard (1-5)
87' Grant Holt (2-5)
Tiga gol yang dibukukan Luis Suarez ke gawang Norwich City dalam kemenangan 5-2 Sabtu (29/9) membuatnya masuk ke buku sejarah Liverpool.
Penyerang asal Uruguay itu menjadi pemain pertama yang sanggup mencetak hat-trick ke gawang tim yang sama, di laga away dalam dua musim berurutan.
Hal itu adalah sejarah baru, 3 gol yang dicetak Suarez di Carrow Road kandang Norwich City mengulang kejadian musim lalu.
Selain berbuah prestasi manis bagi Suarez, kemenangan tersebut juga bermakna besar bagi Brendan Rodgers. Sebab itulah kemenangan pertama The Reds musim ini di bawah kepelatihan pria Irlandia Utara tersebut.
Pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, memuji Luis Suarez setelah mencetak hattrick saat mengalahkan Norwich City di Carrow Road, Sabtu 29 September 2012.
“Bintangnya adalah tim. Secara individu, jelas Suarez yang mencetak hattrick dan menciptakan gol indah. Dia salah satu striker dengan penyelesaian akhir terbaik,” ujar Rodgers seperti dilansir Sky Sports. “Dia punya talenta luar biasa, sayang seharusnya tidak mendapat penalti di pertandingan. Sangat disayangkan, karena dia pemain yang baik. Secara keseluruhan, tim bermain bagus, tapi saya tidak terkejut,” sambungnya.
Suarez lagi-lagi tidak mendapat hadiah tendangan penalti saat melawan Norwich. Wasit Mike Jones tidak memberi Suarez penalti setelah striker 25 tahun itu dilanggar Leon Barnett. Sebelumnya Suarez dituduh sering melakukan diving. “Jelas dia tidak mendapat keputusan yang harusnya dia dapat,” tegas Rodgers. Hattrick Suarez ke gawang Carrow Road membuatnya menorehkan rekor. Striker timnas Uruguay itu menjadi pemain kedua di Premier League yang berhasil mencetak hattrick dua kali beruntun di stadion yang sama.
Orang pertama yang mampu melakukannya adalah striker Manchester United, Wayne Rooney yang berhasil mencetak hattrick saat melawan Bolton Wanderers di Stadion Reebok dua musim beruntun.
Penampilan menawan Suarez tersebut tak ayal membuat Brendan Rodgers melontarkan puja-puji. Bagi Rodgers, pemain Uruguay tersebut adalah seorang striker yang berkelas dan tak mudah menyerah. Saya ingat bagaimana gol-golnya yang luar biasa di pertandingan musim lalu. Saya harus katakan, kini ia menunjukkan kembali kelasnya dalam mencetak gol," ujar Rodgers di situs resmi Liverpool.
"Gol pertamanya tadi begitu berkelas. Kami membangun serangan dari belakang hingga melewati garis tengah. Melalui kombinasi yang bagus di pinggir kotak penalti, ia kemudian menuntaskannya dengan sempurna," sambungnya. "Gol keduanya adalah tipikal dirinya. 10 detik sebelumnya ia melewatkan peluang emas, tetapi ia tak menyerah dan kembali merebut bola dari pemain bertahan Norwich, lalu menendang bola dengan kaki luar."
"Ini hari spesial baginya, dan yang terpenting, hari yang spesial untuk tim," tutup pelatih 39 tahun itu.
sumber : dari berbagai sumber terpecaya :D
02' Luis Suarez (0-1)
38' Luis Suarez (0-2)
47' Nuri Sahin (0-3)
57' Luis Suarez (0-4)
61' Steve Morison (1-4)
68' Steven Gerrard (1-5)
87' Grant Holt (2-5)
Tiga gol yang dibukukan Luis Suarez ke gawang Norwich City dalam kemenangan 5-2 Sabtu (29/9) membuatnya masuk ke buku sejarah Liverpool.
Penyerang asal Uruguay itu menjadi pemain pertama yang sanggup mencetak hat-trick ke gawang tim yang sama, di laga away dalam dua musim berurutan.
Hal itu adalah sejarah baru, 3 gol yang dicetak Suarez di Carrow Road kandang Norwich City mengulang kejadian musim lalu.
Selain berbuah prestasi manis bagi Suarez, kemenangan tersebut juga bermakna besar bagi Brendan Rodgers. Sebab itulah kemenangan pertama The Reds musim ini di bawah kepelatihan pria Irlandia Utara tersebut.
Pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, memuji Luis Suarez setelah mencetak hattrick saat mengalahkan Norwich City di Carrow Road, Sabtu 29 September 2012.
“Bintangnya adalah tim. Secara individu, jelas Suarez yang mencetak hattrick dan menciptakan gol indah. Dia salah satu striker dengan penyelesaian akhir terbaik,” ujar Rodgers seperti dilansir Sky Sports. “Dia punya talenta luar biasa, sayang seharusnya tidak mendapat penalti di pertandingan. Sangat disayangkan, karena dia pemain yang baik. Secara keseluruhan, tim bermain bagus, tapi saya tidak terkejut,” sambungnya.
Suarez lagi-lagi tidak mendapat hadiah tendangan penalti saat melawan Norwich. Wasit Mike Jones tidak memberi Suarez penalti setelah striker 25 tahun itu dilanggar Leon Barnett. Sebelumnya Suarez dituduh sering melakukan diving. “Jelas dia tidak mendapat keputusan yang harusnya dia dapat,” tegas Rodgers. Hattrick Suarez ke gawang Carrow Road membuatnya menorehkan rekor. Striker timnas Uruguay itu menjadi pemain kedua di Premier League yang berhasil mencetak hattrick dua kali beruntun di stadion yang sama.
Orang pertama yang mampu melakukannya adalah striker Manchester United, Wayne Rooney yang berhasil mencetak hattrick saat melawan Bolton Wanderers di Stadion Reebok dua musim beruntun.
Penampilan menawan Suarez tersebut tak ayal membuat Brendan Rodgers melontarkan puja-puji. Bagi Rodgers, pemain Uruguay tersebut adalah seorang striker yang berkelas dan tak mudah menyerah. Saya ingat bagaimana gol-golnya yang luar biasa di pertandingan musim lalu. Saya harus katakan, kini ia menunjukkan kembali kelasnya dalam mencetak gol," ujar Rodgers di situs resmi Liverpool.
"Gol pertamanya tadi begitu berkelas. Kami membangun serangan dari belakang hingga melewati garis tengah. Melalui kombinasi yang bagus di pinggir kotak penalti, ia kemudian menuntaskannya dengan sempurna," sambungnya. "Gol keduanya adalah tipikal dirinya. 10 detik sebelumnya ia melewatkan peluang emas, tetapi ia tak menyerah dan kembali merebut bola dari pemain bertahan Norwich, lalu menendang bola dengan kaki luar."
"Ini hari spesial baginya, dan yang terpenting, hari yang spesial untuk tim," tutup pelatih 39 tahun itu.
sumber : dari berbagai sumber terpecaya :D
Jumat, 21 September 2012
Asa Memiliki Fasilitas Olahraga Berstandar Internasional
Selain bakal memiliki stadion sepakbola berstandar internasional, kabupaten Bogor dipastikan akan mempunyai dua fasilitas olahraga serupa. Yakni untuk cabang olahraga basket dan atletik.
Khusus untuk stadion sepakbola, saat ini pembangunan stadion Pakansari, Cibinong sudah dimulai pekerjaan fisiknya.
Sementara untuk dua cabor terakhir, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor merencanakan pembangunannya menyerupai Stadium Atletik Sport Centre Rumbai untuk cabor atletik dan Hall A Sport Centre Rumbai untuk venue basket. Keseriusan Dispora dibuktikan dengan mengunjungi dua venue tersebut di Pekanbaru, sekaligus memantau sejumlah atlet Kabupaten Bogor yang tengah membela Jawa Barat pada PON XVIII/2012 Riau.
“Kebetulan saat ini Kabupaten Bogor sedang membuat lintasan atletik yang rencananya ada di kawasan Karadenan depan GOR Mini Cibinong. Nah, Stadium Atletik Sport Centre Rumbai menjadi salah satu refrensi Dispora,”kata Benny Delyuzar, Kepala Dispora ditemui PAKAR ketika sedang melihat kondisi fisik Stadium Atletik Sport Center, Rumbai, kemarin. Termasuk, lanjut Benny, melihat kondisi venue cabor basket, karena Kabupaten Bogor saat ini belum memiliki GOR indoor Basket.
Dia mengatakan, Dispora akan berupaya Kabupaten Bogor memiliki fasilitas olahraga berstandar national maupun internasional kedepannya. “Mudah-mudahan Bogor bisa memiliki sarana olahraga yang ada seperti di sini. Jika hal itu benar-benar terjadi, bukan hal mustahil bagi Kabupaten Bogor jadi lumbung atlet,” pungkasnya.
sumber : pakuan raya
Sementara untuk dua cabor terakhir, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor merencanakan pembangunannya menyerupai Stadium Atletik Sport Centre Rumbai untuk cabor atletik dan Hall A Sport Centre Rumbai untuk venue basket. Keseriusan Dispora dibuktikan dengan mengunjungi dua venue tersebut di Pekanbaru, sekaligus memantau sejumlah atlet Kabupaten Bogor yang tengah membela Jawa Barat pada PON XVIII/2012 Riau.
“Kebetulan saat ini Kabupaten Bogor sedang membuat lintasan atletik yang rencananya ada di kawasan Karadenan depan GOR Mini Cibinong. Nah, Stadium Atletik Sport Centre Rumbai menjadi salah satu refrensi Dispora,”kata Benny Delyuzar, Kepala Dispora ditemui PAKAR ketika sedang melihat kondisi fisik Stadium Atletik Sport Center, Rumbai, kemarin. Termasuk, lanjut Benny, melihat kondisi venue cabor basket, karena Kabupaten Bogor saat ini belum memiliki GOR indoor Basket.
Dia mengatakan, Dispora akan berupaya Kabupaten Bogor memiliki fasilitas olahraga berstandar national maupun internasional kedepannya. “Mudah-mudahan Bogor bisa memiliki sarana olahraga yang ada seperti di sini. Jika hal itu benar-benar terjadi, bukan hal mustahil bagi Kabupaten Bogor jadi lumbung atlet,” pungkasnya.
sumber : pakuan raya
Rabu, 22 Agustus 2012
Follow Unfollow
Punya twitter merupakan hal yang sudah wajib saat ini (katanya....), karena banyak sekali penggemar jejaring sosial yang satu ini, yang mengherankan bukan hanya orang dewasa saja yang gemar bermain jejaring sosial ini, tetapi mulai dari remaja hingga anak anak sekalipun sudah banyak yang menggunakan jejaring sosial ini.
Di Twitter sendiri kita pasti mengenal Follow UnFollow. Pasti kita sudah tidak asing dengan kata ini. Bagi pengguna twitter, kata follow digunakan untuk mengikuti twitter seseorang. Dengan itu, kita akan menjadi follower orang yang kita follow itu. Tapi kita juga harus berhati-hati dalam memilih akun/siapa yang kita follow, karena yang kita follow itu bisa membentuk pola pikir kita. Kalo sering twit negatif bisa berdampak tidak baik. UnFollow, ya inilah kebalikan dari Follow itu sendiri. Follow berarti mengikuti, dan Unfollow berarti tidak mengikuti. Jadi, follow lah orang yang berguna menurut anda :)
Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi
A. Pengertian dan Fungsi-Fungsi Budaya Organisasi
a. Budaya Organisasi adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan suatu hal yang bisa dilakukan. www.psikologizone.com
b. Budaya Organisasi adalah sebuah system makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.
www.id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
Karakteristik Budaya Organisasi Penelitian menunjukan bahwa ada 7 karakteristik utama yang, secara keseluruhan, merupakan akibat hakikat budaya organisasi. Diantaranya : a. Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko. b. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail. c. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut. d. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada didalam organisasi. e. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim ketimbang pada individu-individu. f. Keagresifan. Sejauh mana ornag bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai. g. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan. Fungsi-Fungsi Budaya Organisasi a. Batas : budaya berperan sebagai penentu batas-batas, artinya budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya. b. Identitas : budaya memuat rasa identitas suatu organisasi. c. Komitmen : budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar dari pada kepentingan individu. d. Stabilitas : budaya meningkatkan stabilitas system sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan. e. Pembentuk sikap dan perilaku : Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan. B. Pengertian Teknologi terhadap Kreatifitas Individu dan Tim Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa “Technologi includes all tools, machine, utencils, weapons, instrument, housing, clothing, communicating and transporting device and the skills by which we produce and use them”. (“teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, piranti pengangkut/pemindah dan pengkomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu”). www.id.wikipedia.org/wiki/teknologi Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam individu, organisasi maupun dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Penerapan teknologi informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut : a. Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada didalam perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain. b. Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi teknologi informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilitas sumber daya perusahaan antara lain sistem penggajian, sistem akuntansi dan keuangan dan lain-lain. c. Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan. Departemen IT sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika tersendiri bagi departemen IT di perusahaan. keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya : a. Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll. b. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab dengan IT ini akan memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan IT hanya butuh waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan mendapatkan penghematan sekian rupiah. c. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi karena pengambilan keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan banyak order. d. Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat melihat profil perusahaan dari mana saja diseluruh dunia. e. Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi. Sumber : www.selalucintaindonesia.wordpress.com Teknologi Informasi adalah segala sesuatu budaya (daya kreasi dan inovasi) manusia yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, pengelolaan dan menyampaikan informasi. Tujuan Teknologi Informasi, yaitu : a. Memecahkan masalah b. Membuka kreativitas c. Efektifitas dan efisiensi Fungsi Teknologi Informasi, yaitu : a. Menangkap (capture) b. Memproses (processing) c. Menghasilkan (generating) d. Menyimpan (storage) e. Mencari kembali (retrieval) f. Melakukan Transmisi (transmission) Keuntungan Teknologi Informasi : speed, consistency, precision, reliability. Teknologi informasi bermanfaat dalam berbagai bidang antyara lain : akuntansi, finance, marketing, produksi atau manajemen sumber daya manusia. Manfaat Teknologi Informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehati-hari : Banyak sekali manfaat dari teknologi informasi dan komunikasi. Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dlam segala aktivitasnya. Beberapa penerpan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sktor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Sumber : www.agustikaputrabali.blogspot.com/2010/01/pengaruh-teknologi-informasi-dalam_10.html
Karakteristik Budaya Organisasi Penelitian menunjukan bahwa ada 7 karakteristik utama yang, secara keseluruhan, merupakan akibat hakikat budaya organisasi. Diantaranya : a. Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko. b. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail. c. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut. d. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada didalam organisasi. e. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim ketimbang pada individu-individu. f. Keagresifan. Sejauh mana ornag bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai. g. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan. Fungsi-Fungsi Budaya Organisasi a. Batas : budaya berperan sebagai penentu batas-batas, artinya budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya. b. Identitas : budaya memuat rasa identitas suatu organisasi. c. Komitmen : budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar dari pada kepentingan individu. d. Stabilitas : budaya meningkatkan stabilitas system sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan. e. Pembentuk sikap dan perilaku : Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan. B. Pengertian Teknologi terhadap Kreatifitas Individu dan Tim Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa “Technologi includes all tools, machine, utencils, weapons, instrument, housing, clothing, communicating and transporting device and the skills by which we produce and use them”. (“teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, piranti pengangkut/pemindah dan pengkomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu”). www.id.wikipedia.org/wiki/teknologi Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam individu, organisasi maupun dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Penerapan teknologi informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut : a. Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada didalam perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain. b. Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi teknologi informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilitas sumber daya perusahaan antara lain sistem penggajian, sistem akuntansi dan keuangan dan lain-lain. c. Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan. Departemen IT sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika tersendiri bagi departemen IT di perusahaan. keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya : a. Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll. b. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab dengan IT ini akan memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan IT hanya butuh waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan mendapatkan penghematan sekian rupiah. c. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi karena pengambilan keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan banyak order. d. Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat melihat profil perusahaan dari mana saja diseluruh dunia. e. Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi. Sumber : www.selalucintaindonesia.wordpress.com Teknologi Informasi adalah segala sesuatu budaya (daya kreasi dan inovasi) manusia yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, pengelolaan dan menyampaikan informasi. Tujuan Teknologi Informasi, yaitu : a. Memecahkan masalah b. Membuka kreativitas c. Efektifitas dan efisiensi Fungsi Teknologi Informasi, yaitu : a. Menangkap (capture) b. Memproses (processing) c. Menghasilkan (generating) d. Menyimpan (storage) e. Mencari kembali (retrieval) f. Melakukan Transmisi (transmission) Keuntungan Teknologi Informasi : speed, consistency, precision, reliability. Teknologi informasi bermanfaat dalam berbagai bidang antyara lain : akuntansi, finance, marketing, produksi atau manajemen sumber daya manusia. Manfaat Teknologi Informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehati-hari : Banyak sekali manfaat dari teknologi informasi dan komunikasi. Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dlam segala aktivitasnya. Beberapa penerpan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sktor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Sumber : www.agustikaputrabali.blogspot.com/2010/01/pengaruh-teknologi-informasi-dalam_10.html
Rabu, 25 April 2012
Kelompok Dalam Organisasi
Peran individu dalam suatu organisasi
Pelibatan dan partisipasi anggota {individu} dalam organisasi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu fungsi karena tanpa keterlibatanya kegunaan atau fungsional organisasi tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Keterlibatan dan partisipasi juga cenderung menghasilkan suatu kinerja, pola kegiatan serta hasil dari keterlibatan seluruh unsur manusia dalam organisasi akan menghasilkan suatu fungsi dalam organisasi.
Masing–masing dari individu tersebut di dalam suatu organisasi mempunyai peran yang beragam dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen vital dalam suatu organisasi tetapi tidak efisien jika “individu” ingin mencapai suatu tujuan dasar organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Organisasi Formal
Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran . Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasinya. Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi , hubungan antar fungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.
Kelompok Kerja Formal di organisasi
Organisasi mempunyai beberapa tipe utama kelompok kerja formal,yaitu:
>Kesatuan tugas khusus (special task forces) : Kesatuan tugas khusus atau tim, dibentuk untuk menangani suatu masalah atau tugas khusus. Kesatuan ini keberadaannya hanya sampai tugas diselesaikan atau masalah terpecahkan. Kesatuan tugas biasanya dibentuk untuk menangani masalah - masalah dan tugas –tugas yang kompleks dan melibatkan beberapa satuan kerja organisasi yang meliputi para wakil dari suatu organisasi, ditambah para ahli yang secara teknis diperlukan untuk menangani masalah atau tugas.
>Panitia : Panitia tetap (standing committess ) dan panitia Ad hoc. Panitia tetap ( dikenal sebagai panitia sruktural ) adalah bagian tetap dari struktur suatu organisasi yang dibentuk untuk menangani tugas yang terus-menerus ada dalam organisasi seperti panitia anggaran, panitia pengembangan, produk baru, panitia pembelian, dsb. Panitia ini biasanya membuat rekomendasi formal kepada menejer tingkat atas atau mempunyai wewenang untuk membuat keputusan sendiri bagi suatu kegiatan organisasi yang terbatas. Panitia Ad Hoc mempunyai fungsi yang serupa dengan panitia tetap, hanya tidak bersifat tetap. Tujuan dibentuknya panitia manajemen adalah untuk mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi saran manajemen, puncak atau bahkan membuat keputusan sendiri.
>Dewan atau Komisi
Organisasi Informal
Organisasi informal memainkan penting dalam dinamika perilaku organisasi. Organisasi informal berdiri di atas struktur yang tidak jelas, fleksibel, sukar didefinisakan, anggotanya sulit ditentukan, dan pola hubungan di antara para anggotanya tanpa tujuan yang khusus. Kelompok - kelompok informal muncul tak terhindarkan kapan saja orang-orang bergabung bersama dan berinteraksi kapan saja orang-orang bergabung bersama dan berinteraksi dalam pengelompokkan-pengelompokkan sosial.
Alasan utama terbentuknya organisasi informal adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusiawi yang tidak sepenuhnya dapat dipuaskan oleh organisasi formal, seperti pengenalan diri, pengetahuan tentang perilaku yang diterima, perhatian, pelestarian nilai-nilai budaya, bantuan dalam pencapaian tujuan, kesempatan berpengaruh dan berkreasi, dan kebutuhan akan informasi serta berkomunikasi.dalam pengelompokkan-pengelompokkan sosial.
Kebutuhan-kebutuhan yang mendasari terbentuknya organisasi informal :
Kebutuhan sosial
Orang membutuhkan lebih dari sekedar komunikasi yang bersifat formal berdasarkan struktur dalam organisasi formal. Orang butuh lebih dari itu untuk memenuhi kebutuhannya sosialnya.
Pengetahuan perilaku yang dapat diterima
Melalui organisasi informal, orang akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang berbagai perilaku yang dapat diterima di lingkungan organisasi. Hal tersebut tentu saja tidak mungkin disampaikan dalam organisasi formal.
Perhatian / simpati
Membangun perhatian atau simpati dapat pula dilakukan melalui organisasi informal,karena disini orang melakukan proses sosialisasi tanpa adanya batas atau tanpa melihat posisi dalam organisasi formalnya.
Bantuan dalam pencapaian tujuan
Organisasi informal juga membantu organisasi formal dalam mencapai tujuannya, melalui bentuk komunikasi untuk mempermudah anggota organisasi lebih paham tanpa melalui saluran-saluran yang resmi.
Kesempatan berpengaruh dan berkreasi
Melalui organisasi informal seseorang diberi kebebasan untuk berkreasi dan mempengaruhi orang lain sesuatu yang mungkin tidak pernah terjadi ( karena posisi yang dimilikinya ) dalam organisasi formalnya.
Pelestarian nilai-nilai budaya
Secara sadar atau tidak sadar, organisasi informal turut melestarikan dan mensuburkan nilai-nilai budaya yang dimiliki organisasi. Walaupun secara formal budaya ini juga disampaikan dan dikembangkan pada seluruh anggota organisasi. Komunikasi dan informasi
Kebutuhan terakhir yang mendasari organisasi informal adalah kebutuhan akan komunikasi dan informasi. Terutama komunikasi dan informasi yang tidak bisa disampaikan atau tertutup melalui organisasi formal.
#Pengalaman saya dalam berkelompok
Dalam sebuah perkuliahan pasti hampir setiap dosen memberikan tugas kelompok berupa membuat makalah atau tugas kelompok lainnya, Pada suatu saat, salah satu dosen memberikan tugas paper berikut dengan presentasinya. Di kelompok tersebut saya berperan sebagai anggota. Salah satu mahasiswa tunjuk oleh dosen sebagai ketua kelompok yang bertanggung jawab. kemudian dosen memberikan materi/bahan untuk di presentasikan. dan ketua kelompok nertugas membagi-bagikan tugas untuk mencari materi kepada masing-masing anggota. setelah semua materi terkumpul. saya yang bertugas mengolah bahan-bahan tersebut hingga menjadi sebuah paper. Di sini saya belajar untuk berkelompok, berkerja sama antar anggota menjadi sebuah pekerjaan menjadi ringan, di bandingkan berkerja sendiri atau individu.
Sumber:
*http://careabouteducation.wordpress.com/2011/09/22/peran-individu-dan-kelompok-dalam-suatu-organisasi/
*http://imnoviriyadi.blogspot.com/2011/11/kelompok-organisasi-formal-informal.html
Pelibatan dan partisipasi anggota {individu} dalam organisasi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu fungsi karena tanpa keterlibatanya kegunaan atau fungsional organisasi tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Keterlibatan dan partisipasi juga cenderung menghasilkan suatu kinerja, pola kegiatan serta hasil dari keterlibatan seluruh unsur manusia dalam organisasi akan menghasilkan suatu fungsi dalam organisasi.
Masing–masing dari individu tersebut di dalam suatu organisasi mempunyai peran yang beragam dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen vital dalam suatu organisasi tetapi tidak efisien jika “individu” ingin mencapai suatu tujuan dasar organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Organisasi Formal
Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran . Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasinya. Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi , hubungan antar fungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.
Kelompok Kerja Formal di organisasi
Organisasi mempunyai beberapa tipe utama kelompok kerja formal,yaitu:
>Kesatuan tugas khusus (special task forces) : Kesatuan tugas khusus atau tim, dibentuk untuk menangani suatu masalah atau tugas khusus. Kesatuan ini keberadaannya hanya sampai tugas diselesaikan atau masalah terpecahkan. Kesatuan tugas biasanya dibentuk untuk menangani masalah - masalah dan tugas –tugas yang kompleks dan melibatkan beberapa satuan kerja organisasi yang meliputi para wakil dari suatu organisasi, ditambah para ahli yang secara teknis diperlukan untuk menangani masalah atau tugas.
>Panitia : Panitia tetap (standing committess ) dan panitia Ad hoc. Panitia tetap ( dikenal sebagai panitia sruktural ) adalah bagian tetap dari struktur suatu organisasi yang dibentuk untuk menangani tugas yang terus-menerus ada dalam organisasi seperti panitia anggaran, panitia pengembangan, produk baru, panitia pembelian, dsb. Panitia ini biasanya membuat rekomendasi formal kepada menejer tingkat atas atau mempunyai wewenang untuk membuat keputusan sendiri bagi suatu kegiatan organisasi yang terbatas. Panitia Ad Hoc mempunyai fungsi yang serupa dengan panitia tetap, hanya tidak bersifat tetap. Tujuan dibentuknya panitia manajemen adalah untuk mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi saran manajemen, puncak atau bahkan membuat keputusan sendiri.
>Dewan atau Komisi
Organisasi Informal
Organisasi informal memainkan penting dalam dinamika perilaku organisasi. Organisasi informal berdiri di atas struktur yang tidak jelas, fleksibel, sukar didefinisakan, anggotanya sulit ditentukan, dan pola hubungan di antara para anggotanya tanpa tujuan yang khusus. Kelompok - kelompok informal muncul tak terhindarkan kapan saja orang-orang bergabung bersama dan berinteraksi kapan saja orang-orang bergabung bersama dan berinteraksi dalam pengelompokkan-pengelompokkan sosial.
Alasan utama terbentuknya organisasi informal adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusiawi yang tidak sepenuhnya dapat dipuaskan oleh organisasi formal, seperti pengenalan diri, pengetahuan tentang perilaku yang diterima, perhatian, pelestarian nilai-nilai budaya, bantuan dalam pencapaian tujuan, kesempatan berpengaruh dan berkreasi, dan kebutuhan akan informasi serta berkomunikasi.dalam pengelompokkan-pengelompokkan sosial.
Kebutuhan-kebutuhan yang mendasari terbentuknya organisasi informal :
Kebutuhan sosial
Orang membutuhkan lebih dari sekedar komunikasi yang bersifat formal berdasarkan struktur dalam organisasi formal. Orang butuh lebih dari itu untuk memenuhi kebutuhannya sosialnya.
Pengetahuan perilaku yang dapat diterima
Melalui organisasi informal, orang akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang berbagai perilaku yang dapat diterima di lingkungan organisasi. Hal tersebut tentu saja tidak mungkin disampaikan dalam organisasi formal.
Perhatian / simpati
Membangun perhatian atau simpati dapat pula dilakukan melalui organisasi informal,karena disini orang melakukan proses sosialisasi tanpa adanya batas atau tanpa melihat posisi dalam organisasi formalnya.
Bantuan dalam pencapaian tujuan
Organisasi informal juga membantu organisasi formal dalam mencapai tujuannya, melalui bentuk komunikasi untuk mempermudah anggota organisasi lebih paham tanpa melalui saluran-saluran yang resmi.
Kesempatan berpengaruh dan berkreasi
Melalui organisasi informal seseorang diberi kebebasan untuk berkreasi dan mempengaruhi orang lain sesuatu yang mungkin tidak pernah terjadi ( karena posisi yang dimilikinya ) dalam organisasi formalnya.
Pelestarian nilai-nilai budaya
Secara sadar atau tidak sadar, organisasi informal turut melestarikan dan mensuburkan nilai-nilai budaya yang dimiliki organisasi. Walaupun secara formal budaya ini juga disampaikan dan dikembangkan pada seluruh anggota organisasi. Komunikasi dan informasi
Kebutuhan terakhir yang mendasari organisasi informal adalah kebutuhan akan komunikasi dan informasi. Terutama komunikasi dan informasi yang tidak bisa disampaikan atau tertutup melalui organisasi formal.
#Pengalaman saya dalam berkelompok
Dalam sebuah perkuliahan pasti hampir setiap dosen memberikan tugas kelompok berupa membuat makalah atau tugas kelompok lainnya, Pada suatu saat, salah satu dosen memberikan tugas paper berikut dengan presentasinya. Di kelompok tersebut saya berperan sebagai anggota. Salah satu mahasiswa tunjuk oleh dosen sebagai ketua kelompok yang bertanggung jawab. kemudian dosen memberikan materi/bahan untuk di presentasikan. dan ketua kelompok nertugas membagi-bagikan tugas untuk mencari materi kepada masing-masing anggota. setelah semua materi terkumpul. saya yang bertugas mengolah bahan-bahan tersebut hingga menjadi sebuah paper. Di sini saya belajar untuk berkelompok, berkerja sama antar anggota menjadi sebuah pekerjaan menjadi ringan, di bandingkan berkerja sendiri atau individu.
Sumber:
*http://careabouteducation.wordpress.com/2011/09/22/peran-individu-dan-kelompok-dalam-suatu-organisasi/
*http://imnoviriyadi.blogspot.com/2011/11/kelompok-organisasi-formal-informal.html
Selasa, 24 April 2012
Teori Pengambilan keputusan
Keputusan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang
dilakukan oleh seorang aktor atau beberapa aktor berkenaan dengan suatu
masalah. Tindakan para aktor kebijakan dapat berupa pengambilan
keputusan yang biasanya bukan merupakan keputusan tunggal, artinya
keputusan diambil dengan cara mengambil beberapa keputusan yang saling
terkait dengan masalah yang ada. Pengambilan keputusan dapat diartikan
sebagai pemilihan alternatif terbaik dari beberapa pilihan alternatif
yang tersedia. Ada beberapa teori yang paling sering digunakan dalam
mengambil keputusan yaitu :
1. Teori Rasional Komprehensif
Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur
a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan menurut prioritas masalah)
b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.
c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara saksama.
d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas.
e. Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk membandingkan dengan alternatif lain.
f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, nilai, dan sasaran yang ditetapkan
Ada beberapa ahli antara lain Charles Lindblom , 1965 (Ahli Ekonomi dan Matematika) yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan itu sebenarnya tidak berhadapan dengan masalah-masalah yang konkrit akan tetapi mereka seringkali mengambil keputusan yang kurang tepat terhadap akar permasalahan.
Teori rasional komprehensif ini menuntut hal-hal yang tidak rasional dalam diri pengambil keputusan. Asumsinya adalah seorang pengambil keputusan memiliki cukup informasi mengenahi berbagai alternatif sehingga mampu meramalkan secara tepat akibat-akibat dari pilihan alternatif yang ada, serta memperhitungkan asas biaya manfaatnya.dan mempertimbangkan banyak masalah yang saling berkaitan
Pengambil keputusan sering kali memiliki konflik kepentingan antara nilai-nilai sendiri dengan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat. Karena teori ini mengasumsikan bahwa fakta-2 dan nilai-nilai yang ada dapat dibedakan dengan mudah, akan tetapi kenyataannya sulit membedakan antara fakta dilapangan dengan nilai-nilai yang ada.
Ada beberapa masalah diperbagai negara berkembang seperti Indonesia untuk menerapkan teori rasional komprehensif ini karena beberapa alasan yaitu
- Informasi dan data statistik yang ada tidak lengkap sehingga tidak bisa dipakai untuk dasar pengambilan keputusan. Kalau dipaksakan maka akan terjadi sebuah keputusan yang kurang tepat.
- Teori ini diambil/diteliti dengan latar belakang berbeda dengan nagara berkembangekologi budanyanya berbeda.
- Birokrasi dinegara berkembang tidak bisa mendukung unsur-unsur rasional dalam pengambilan keputusan, karena dalam birokrasi negara berkembang kebanyakan korup sehingga menciptakan hal-hal yang tidak rasional.
2. Teori Inkremental
Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.
b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal
c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab dan akibatnya.
d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.
e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.
f. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan penyempurnaan.
Karena diambil berdasarkan berbagai analisis maka sangat tepat diterapkan bagi negara-negara yang memiliki struktur mejemuk. Keputusan dan kebijakan diambil dengan dasar saling percaya diantara berbagai pihak sehingga secara politis lebih aman. Kondisi yang realistik diberbagi negara bahwa dalam menagmbil keputusan/kebijakan para pengambil keputusan dihadapkan pada situasi kurang baik seperti kurang cukup waktu, kurang pengalaman, dan kurangnya sumber-sumber lain yang dipakai untuk analsis secara komprehensif.
Teori ini dapat dikatakan sebagai model pengambilan keputusan yang membuahkan hasil terbatas, praktis dan dapat diterima.
Ada beberapa kelemahan dalam teori inkremental ini
- keputusan–keputusan yang diambil akan lebih mewakili atau mencerminkan kepentingan dari kelompok yang kuat dan mapan sehingga kepentingan kelompok lemah terabaikan.
- Keputusan diambil lebih ditekankan kepada keputusan jangka pendek dan tidak memperhatikan berbagai macam kebijakan lain
- Dinegara berkembang teori ini tidak cocok karena perubahan yang inkremental tidak tepat karena negara berkembang lebih membutuhkan perubahan yang besar dan mendasar.
- Menutut Yehezkel Dror (1968) gaya inkremental dalam membuat keputusan cenderung mengahsilkan kelambanan dan terpeliharanya status quo
3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai.
Model pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda.
Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan kompleksitasnya keputusan organisasi dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni:
1. Keputusan Terprogram
Merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih. Contoh keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost.
Contoh :pemberian cuti Mahasiswa, denda peminjaman buku, yudisium, PHK, penutupan rekening, pemutusan sambungan telp, denda bagi pengunjung hotel
2. Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategik.
Contoh: Pengembangan jenis usaha baru, keputusan merger, perluasan pabrik, pemilihan jurusan setelah lulus SMU
Sumber:
*http://sahri-rahman.blogspot.com/2011/12/teori-pengambilan-keputusan.html
*https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:EF7HlD_pgYYJ:liyantanto.files.wordpress.com/2009/09/spk2.ppt+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESiWpMywYyviWjn9fGH5u5EEhudi1uUg_DbLPBGLX42nOgSKB5c6GXf_hWW5KVtXgo4U3tk7uWfDIDMcu2tVhjvkhT7DCEBDTMTktB2I510bK4KmZd8CQ6tbx7_jc2Z-ag1bHeTn&sig=AHIEtbSlfveYWwHbUUNWjDOJ93jOfCWNsQ
1. Teori Rasional Komprehensif
Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur
a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan menurut prioritas masalah)
b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.
c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara saksama.
d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas.
e. Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk membandingkan dengan alternatif lain.
f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, nilai, dan sasaran yang ditetapkan
Ada beberapa ahli antara lain Charles Lindblom , 1965 (Ahli Ekonomi dan Matematika) yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan itu sebenarnya tidak berhadapan dengan masalah-masalah yang konkrit akan tetapi mereka seringkali mengambil keputusan yang kurang tepat terhadap akar permasalahan.
Teori rasional komprehensif ini menuntut hal-hal yang tidak rasional dalam diri pengambil keputusan. Asumsinya adalah seorang pengambil keputusan memiliki cukup informasi mengenahi berbagai alternatif sehingga mampu meramalkan secara tepat akibat-akibat dari pilihan alternatif yang ada, serta memperhitungkan asas biaya manfaatnya.dan mempertimbangkan banyak masalah yang saling berkaitan
Pengambil keputusan sering kali memiliki konflik kepentingan antara nilai-nilai sendiri dengan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat. Karena teori ini mengasumsikan bahwa fakta-2 dan nilai-nilai yang ada dapat dibedakan dengan mudah, akan tetapi kenyataannya sulit membedakan antara fakta dilapangan dengan nilai-nilai yang ada.
Ada beberapa masalah diperbagai negara berkembang seperti Indonesia untuk menerapkan teori rasional komprehensif ini karena beberapa alasan yaitu
- Informasi dan data statistik yang ada tidak lengkap sehingga tidak bisa dipakai untuk dasar pengambilan keputusan. Kalau dipaksakan maka akan terjadi sebuah keputusan yang kurang tepat.
- Teori ini diambil/diteliti dengan latar belakang berbeda dengan nagara berkembangekologi budanyanya berbeda.
- Birokrasi dinegara berkembang tidak bisa mendukung unsur-unsur rasional dalam pengambilan keputusan, karena dalam birokrasi negara berkembang kebanyakan korup sehingga menciptakan hal-hal yang tidak rasional.
2. Teori Inkremental
Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.
b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal
c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab dan akibatnya.
d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.
e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.
f. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan penyempurnaan.
Karena diambil berdasarkan berbagai analisis maka sangat tepat diterapkan bagi negara-negara yang memiliki struktur mejemuk. Keputusan dan kebijakan diambil dengan dasar saling percaya diantara berbagai pihak sehingga secara politis lebih aman. Kondisi yang realistik diberbagi negara bahwa dalam menagmbil keputusan/kebijakan para pengambil keputusan dihadapkan pada situasi kurang baik seperti kurang cukup waktu, kurang pengalaman, dan kurangnya sumber-sumber lain yang dipakai untuk analsis secara komprehensif.
Teori ini dapat dikatakan sebagai model pengambilan keputusan yang membuahkan hasil terbatas, praktis dan dapat diterima.
Ada beberapa kelemahan dalam teori inkremental ini
- keputusan–keputusan yang diambil akan lebih mewakili atau mencerminkan kepentingan dari kelompok yang kuat dan mapan sehingga kepentingan kelompok lemah terabaikan.
- Keputusan diambil lebih ditekankan kepada keputusan jangka pendek dan tidak memperhatikan berbagai macam kebijakan lain
- Dinegara berkembang teori ini tidak cocok karena perubahan yang inkremental tidak tepat karena negara berkembang lebih membutuhkan perubahan yang besar dan mendasar.
- Menutut Yehezkel Dror (1968) gaya inkremental dalam membuat keputusan cenderung mengahsilkan kelambanan dan terpeliharanya status quo
3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai.
Model pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda.
Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan kompleksitasnya keputusan organisasi dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni:
1. Keputusan Terprogram
Merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih. Contoh keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost.
Contoh :pemberian cuti Mahasiswa, denda peminjaman buku, yudisium, PHK, penutupan rekening, pemutusan sambungan telp, denda bagi pengunjung hotel
2. Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategik.
Contoh: Pengembangan jenis usaha baru, keputusan merger, perluasan pabrik, pemilihan jurusan setelah lulus SMU
Sumber:
*http://sahri-rahman.blogspot.com/2011/12/teori-pengambilan-keputusan.html
*https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:EF7HlD_pgYYJ:liyantanto.files.wordpress.com/2009/09/spk2.ppt+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESiWpMywYyviWjn9fGH5u5EEhudi1uUg_DbLPBGLX42nOgSKB5c6GXf_hWW5KVtXgo4U3tk7uWfDIDMcu2tVhjvkhT7DCEBDTMTktB2I510bK4KmZd8CQ6tbx7_jc2Z-ag1bHeTn&sig=AHIEtbSlfveYWwHbUUNWjDOJ93jOfCWNsQ
Sabtu, 10 Maret 2012
Peranan Staf Dalam Organisasi Serta Perbedaan Antara Kekuasaan & Wewenang
PERANAN STAF
Telah dikemukakan bahwa dalam organisasi bentuk lini dan staff ada dua kelompok tenaga kerja. Kelompok pertama adalah mereka yang tugas utamanya bersifat menterjemahkan tugas pokok menjadi aktivitas, sedang di pihak lain terdapat mereka yang tugasnya melakukan kegiatan-kegiatan penunjang demi lancarnya roda organisasi dan mekanisme kerjasama yang harmonis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kedua kelompok ini mempunyai peranan penting dalam merealisasi tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Sepintas lalu kelihatan seolah-olah karyawan lini lebih penting karena tugas meraka yang utama melaksanakan aktivitas penting untuk merealisasi tujuan. Malah dianggap kadang-kadang bahwa tanpa karyawan staff tujuan dapat juga direalisasi. Pandangan ini terutama dalam organisasi modern kurang tepat, walaupun sifat aktivitas karyawan staff sebagai penunjang kegiatan yang dilakukan olah karyawan lini, akan tetapi peranan mereka dalam menciptakan efektivitas dan efisiensi sangat penting. Dengan bantuan karyawan staff organisasi dapat mendayagunakan resources yang dimiliki perusahaan secara optimum, karena mereka dapat melihat berbagai kemungkinan, pendidikan dan pengalaman mereka memungkinkan memilih kesempatan yang terbaik.
FUNGSI GARIS & STAF
1. Dengan makin berkembangnya perusahaan kekompleksan fungsi yang perlu untuk pelaksanaan tugas berkembang lebih cepat sehingga manajemen perlu bantuan melalui spesialisasi yang disebut staf.
2. Penciptaan fungsi staf atau fungsi sekunder ini dengan mendiferensiasikan kegiatan ke luar dari rantai komando.
3. Fungsi staf membantu dan memperlancar kerja fungsi garis.
4. Agar fungsi staf bermanfaat harus jelas fungsinya, dibatasi jumlahnya, tugas pimpinan memang meningkat, staf diberi informasi yang diperlukan, dimintai nasihat, didorong berinisiatif.
MACAM-MACAM STAF
* Staf Penasihat
Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer. Staf penasihat juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan. Apabila diperlukan Manajer dapat menunjuk atau mengangkat staf penasihat dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan.
Agar saran-saran yang diberikan kepada pimpinan merupakan saran yang sudah matang, obyektif dan telah diuji serta diteliti kebenarannya, maka saran-saran itu harus digarap melalui suatu proses. Proses pemberian saran tersebut melalui kegiatan sebagai berikut :
1. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.
2. Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.
3. Mengadakan evaluasi atau penilaian.
4. Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan.
5. Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.
6. Membuat kesimpulan.
7. Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk tertentu sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan.
* Staf Pelayanan ( Staf Specialis )
Yaitu membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan
* KEKUASAAN
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:
1. Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
2. Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi. Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.
* WEWENANG
Mengapa manajer dapat memerintah karyawan. Pada situasi yang normal, manajer dapat membuat karyawan mengerjakan apa yang ia perintahkan. Mengapa manajer dapat mendapatkan hak untuk memerintah.
Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi):
1. Pandangan klasik (classical view)
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah
2. Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah. Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.
sumber berasal dari:
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/organisasi-dan-perusahaan/
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15113/2_WEWENANG,+DELEGASI+DAN+DESENTRALISASI.pdf
http://cokroaminoto.blogetery.com/2010/03/11/kepemimpinan-dalam-organisasi-6/
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4333/1.3.htm
Telah dikemukakan bahwa dalam organisasi bentuk lini dan staff ada dua kelompok tenaga kerja. Kelompok pertama adalah mereka yang tugas utamanya bersifat menterjemahkan tugas pokok menjadi aktivitas, sedang di pihak lain terdapat mereka yang tugasnya melakukan kegiatan-kegiatan penunjang demi lancarnya roda organisasi dan mekanisme kerjasama yang harmonis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kedua kelompok ini mempunyai peranan penting dalam merealisasi tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Sepintas lalu kelihatan seolah-olah karyawan lini lebih penting karena tugas meraka yang utama melaksanakan aktivitas penting untuk merealisasi tujuan. Malah dianggap kadang-kadang bahwa tanpa karyawan staff tujuan dapat juga direalisasi. Pandangan ini terutama dalam organisasi modern kurang tepat, walaupun sifat aktivitas karyawan staff sebagai penunjang kegiatan yang dilakukan olah karyawan lini, akan tetapi peranan mereka dalam menciptakan efektivitas dan efisiensi sangat penting. Dengan bantuan karyawan staff organisasi dapat mendayagunakan resources yang dimiliki perusahaan secara optimum, karena mereka dapat melihat berbagai kemungkinan, pendidikan dan pengalaman mereka memungkinkan memilih kesempatan yang terbaik.
FUNGSI GARIS & STAF
1. Dengan makin berkembangnya perusahaan kekompleksan fungsi yang perlu untuk pelaksanaan tugas berkembang lebih cepat sehingga manajemen perlu bantuan melalui spesialisasi yang disebut staf.
2. Penciptaan fungsi staf atau fungsi sekunder ini dengan mendiferensiasikan kegiatan ke luar dari rantai komando.
3. Fungsi staf membantu dan memperlancar kerja fungsi garis.
4. Agar fungsi staf bermanfaat harus jelas fungsinya, dibatasi jumlahnya, tugas pimpinan memang meningkat, staf diberi informasi yang diperlukan, dimintai nasihat, didorong berinisiatif.
MACAM-MACAM STAF
* Staf Penasihat
Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer. Staf penasihat juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan. Apabila diperlukan Manajer dapat menunjuk atau mengangkat staf penasihat dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan.
Agar saran-saran yang diberikan kepada pimpinan merupakan saran yang sudah matang, obyektif dan telah diuji serta diteliti kebenarannya, maka saran-saran itu harus digarap melalui suatu proses. Proses pemberian saran tersebut melalui kegiatan sebagai berikut :
1. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.
2. Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.
3. Mengadakan evaluasi atau penilaian.
4. Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan.
5. Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.
6. Membuat kesimpulan.
7. Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk tertentu sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan.
* Staf Pelayanan ( Staf Specialis )
Yaitu membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan
* KEKUASAAN
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:
1. Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
2. Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi. Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.
* WEWENANG
Mengapa manajer dapat memerintah karyawan. Pada situasi yang normal, manajer dapat membuat karyawan mengerjakan apa yang ia perintahkan. Mengapa manajer dapat mendapatkan hak untuk memerintah.
Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi):
1. Pandangan klasik (classical view)
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah
2. Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah. Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak.
sumber berasal dari:
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/organisasi-dan-perusahaan/
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15113/2_WEWENANG,+DELEGASI+DAN+DESENTRALISASI.pdf
http://cokroaminoto.blogetery.com/2010/03/11/kepemimpinan-dalam-organisasi-6/
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4333/1.3.htm
Selasa, 10 Januari 2012
Kepemimpinan
Dari akar kata “pimpin” kita mengenal kata “pemimpin” dan “kepemimpinan”. Dalam Ensiklopedi Umum, halaman 549 kata “kepemimpinan” ditafsirkan
sebagai hubungan yang erat antara seorang dan sekelompok manusia
karena adanya kepentingan bersama; hubungan Itu ditandai oleh tingkah
laku yang tertuju dan terbimbing dari manusla yang seorang itu. Manusia
atau orang ini biasanya disebut yang memimpin atau pemimpin, sedangkan
kelompok manusia yang mengikutinya disebut yang dipimpin.
Ada beberapa jenis gaya kepemimpinan yangakan dijabarkan dibawah ini.
Teori Gaya Kepemimpinan Klasik
Teori klasik gaya kepemimpinan mengemukakan, pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating). Mengambil contoh pemimpin negara kita, presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
1. Mengarahkan (directing)
Gaya kepemimpinan yang mengarahkan, merupakan respon kepemimpinan yang perlu dilakukan oleh manajer pada kondisi karyawan lemah dalam kemampuan, minat dan komitmenya. Sementara itu, organisasi menghendaki penyelesaian tugas-tugas yang tinggi. Dalam situasi seperti ini Hersey and Blancard menyarankan agar manajer memainkan peran directive yang tinggi, memberi saran bagaimana menyelesaikan tugas-tugas itu, dengan terus intens berhubungan sosial dan komunikasi dengan bawahannya.
Pertama pemimpin harus mencari tahu mengapa orang tersebut tidak termotivasi, kemudian mencari tahu dimana keterbatasannya. Dengan demikian pemimpin harus memberi arahan dalam penyelesaian tugas dengan terus menumbuhkan motivasi dan optimismenya.
2. Melatih (coaching)
Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-tugas, takut untuk mencoba melakukannya, manajer juga harus memproporsikan struktur tugas sesuai kemampuan dan tanggung jawab karyawan.
Oleh karena itu, pemimpin hendaknya menghabiskan waktu mendengarkan dan menasihati, dan membantu karyawan untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan melalui metode pembinaan.
3. Partisipasi(participation)
Gaya kepemimpinan partisipasi, adalah respon manajer yang harus diperankan ketika karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak memiliki kemauan untuk melakukan tanggung jawab. Hal ini bisa dikarenakan rendahnya etos kerja atau ketidakyakinan mereka untuk melakukan tugas/tangung jawab. Dalam kasus ini pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah dan secara aktif mendegarkan dan mengapresiasi usaha-usaha yang dilakukan para karyawan, sehingga bawahan merasa dirinya penting dan senang menyelesaikan tugas.
4. Mendelegasikan(delegating)
Selanjutnya, untuk tingkat karyawan dengan kemampuan dan kemauan yang tinggi, maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya “delegasi”. Dengan gaya delegasi ini pimpinan sedikit memberi pengarahan maupun dukungan, karena dianggap sudah mampu dan mau melaksanakan tugas/tanggung jawabnya. Mereka diperkenankan untuk melaksanakan sendiri dan memutuskannya tentang bagaimana, kapan dan dimana pekerjaan mereka harus dilaksanakan. Pada gaya delegasi ini tidak terlalu diperlukan komunikasi dua arah, cukup memberikan untuk terus berkembang saja dengan terus diawasi.
Dalam gaya kepemimpinan klasik juga diperkenalkan beberapa gaya kepemimpinan lain yang cukup populer yang pada prinsipnya merupakan sama seperti gaya klasik diatas maupun gabungan dari beberapa gaya klasik yang disebutkan sebelumnya. Gaya kepemimpinan tersebut adalah gaya kepemimpinan otokrasi, gaya kepemimpinan pembinaan, gaya kepemimpinan demokrasi dan gaya kepemimpinan kendali bebas.
a. Pada gaya kepemimpinan otokrasi, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.
b. Gaya kepemimpinan pembinaan mirip dengan otokrasi. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini anggota diajak untuk ikut memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
c. Gaya kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
d. Gaya kepemimpinan kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja. Lalu, gaya kepemimpinan yang mana yang sebaiknya dijalankan? Jawaban dari pertanyaan ini adalah tergantung pada kondisi anggota itu sendiri. Pada dasarnya tiap gaya kepemimpinan hanya cocok untuk kondisi tertentu saja. Dengan mengetahui kondisi nyata anggota, seorang pemimpin dapat memilih model kepemimpinan yang tepat. Tidak menutup kemungkinan seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda untuk divisi atau seksi yang berbeda. Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. Kepemimpinan pembinaan cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi sedang dan komitmen rendah. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi. Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.
Gaya kepemimpinan situasional
Mengambil contoh kepada manajer dari suatu perusahaan yang berhasil menerapkan gaya kepemimpinan situasional di perusahaan yang dipimpinnya.
1. Gaya Kepemimpinan Kontinum
Gaya ini pertama sekali dikembangkan oleh Robert Tannenbaum dan warren Schmidt. Menurut kedua ahli ini ada dua bidang pengaruh yang ekstrim, yaitu:
• Bidang pengaruh pimpinan (pemimpin lebih menggunakan otoritas).
• Bidang pengaruh kebebasan bawahan. (Pemimpin lebih menekankan gaya demokratis).
2. Gaya Managerial Grid
Sesungguhnya, gaya managerial grid lebih menekankan kepada pendekatan dua aspek yaitu aspek produksi di satu pihak, dan orang-orang di pihak lain. Blake dan Mouton menghendaki bagaimana perhatian pemimpin terhadap produksi dan bawahannya(followers).
Dalam managerial grid, ada empat gaya yang ekstrim dan ada satu gaya yang berada di tengah-tengah gaya ekstrim tersebut.
Grid 1 manajer sedikit sekali memikirkan produksi yang harus dicapai. sedangkan juga sedikit perhatian terhadap orang-orang (followers) di dalam organisasinya. Dalam grid ini manajer hanya berfungsi sebagai perantara menyampaikan informasi dari atasan kepada bawahannya.
Grid 2 manajer mempunyai perhatian yang tinggi terhadap produksi yang akan dicapai juga terhadap orang-orang yang bekerja dengannya. Manajer seperti ini dapat dikatakan sebagai “manajer tim” yang riel (The real team manajer) karena ia mampu menyatukan antara kebutuhan-kebutuhan produksi dan kebutuhan orang-orang secara individu.
Grid 3 manajer memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap orang-orang dalam organisasi, tetapi perhatian terhadap produksi adalah rendah. Manajer seperti ini disebut sebagai “pemimpin club”. Gaya seperti ini lebih mengutamakan bagaimana menyenangkan hati bawahannya agar bawahannya dapat bekerja rileks, santai, bersahabat, tetapi tidak ada seorangpun yang berusaha untuk mencapai produktlvitas.
Grid 4. adalah manajer yang menggunakan gaya kepemimpinan yang otokratis (autrocratic task managers), karena manejer seperti ini lebih menekankan produksi yang harus dicapai organisasinya, baik melalui efisiensi atau efektivitas pelaksanaan kerja, tetapi tidak mempunyai perhatian terhadap bawahannya.
Pemimpin yang baik adalah lebih memperhatikan terhadap produksi yang akan dicapai maupun terhadap orang-orang. Grid seperti ini berusaha menyeimbangkan produksi yang akan dicapai dengan perhatian terhadap orang-orang, dalam arti tidak terlalu menyolok. Manajer seperti ini tidak terlalu menciptakan target produksi yang akan dicapai, tetapi juga tidak mempunyai perhatian yang tidak terlalu menyolok kepada orang-orang.
Gaya Kepemimpinan Situasional Dan Produktivitas Kerja
Gaya kepemimpinan, Secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan atau pegawai. Hal ini didukung oleh Sinungan (1987) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang termasuk di dalam lingkungan organisasi merupakan faktor potensi dalam meningkatkan produktivitas kerja. Dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan gaya Kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional. Dari beberapa gaya yang di tawarkan para ahli di atas, maka gaya kepemimpinan situasionallah yang paling baru dan sering di gunakan pemimpin saat ini.
Gaya kepemimpinan situasional dianggap para ahli manajemen sebagai gaya yang sangat cocok untuk diterapkan saat ini. Sedangkan untuk bawahan yang tergolong pada tingkat kematangan yaitu bawahan yang tidak mampu tetapi berkemauan, maka gaya kepemimpinan yang seperti ini masih pengarahan, karena kurang mampu, juga memberikan perilaku yang mendukung. Dalam hal ini pimpinan atau pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah (two way communications), yaitu untuk membantu bawahan dalam meningkatkan motivasi kerjanya. Selanjutnya, yang mampu tetapi tidak mau melaksanakan tugas atau tangung jawabnya. Bawahan seperti ini sebenarnya memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan, akan tetapi kurang memiliki kemauan dalam melaksanakan tugas. Untuk meningkatkan produktivitas kerjanya, dalam hal ini pemimpin harus aktif membuka komunikasi dua arah dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh bawahan.
Sedangkan gaya delegasi adalah gaya yang cocok diterapkan pada bawahan yang memiliki kemauan juga kemampuan dalam bekerja. Dalam hal ini pemimpin tidak perlu banyak memberikan dukungan maupun pengarahan, karena dianggap bawahan sudah mengetahui bagaimana, kapan dan dimana mereka barus melaksanakan tugas atau tangung jawabnya. Dengan penerapan gaya kepemimpinan situasional ini, maka bawahan atau pegawai merasa diperhatikan oleh pemimpin, sehingga diharapkan produktivitas kerjanya akan meningkat
.
Harsey & Blanchard mengembangkan model kepemimpinan situasional efektif dengan memadukan tingkat kematangan anak buah dengan pola perilaku yang dimiliki pimpinannya. Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:
M 1 : bawahan tidak mampu dan tidak mau atau tidak ada keyakinan.
M 2 : bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa.
M 3 : bawahan mampu tetapi tidak mempunyai kemauan dan tidak yakin.
M 4 : bawahan mampu dan memiliki kemauan dan keyakinan untuk menyelesaikan tugas.
Ada 4 gaya yang efektif untuk diterapkan yaitu:
Gaya 1 : telling, pemimpin memberi instruksi dan mengawasi pelaksanaan tugas dan kinerja anak buahnya.
Gaya 2 : selling, pemimpin menjelaskan keputusannya dan membuka kesempatan untuk bertanya bila kurang jelas.
Gaya 3 : participating, pemimpin memberikan kesempatan untuk menyampaikan ide-ide sebagai dasar pengambilan keputusan.
Gaya 4 : delegating, pemimpin melimpahkan keputusan dan pelaksanaan tugas kepada bawahannya.
KONTINUM GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan kontinum dipelopori oleh Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt. Kedua ahli menggambarkan gagasannya bahwa ada dua bidang pengaruh yang ekstrem , pertama bidang pengaruh pimpinan kedua bidang pengaruh kebebasan bawahan. Gaya kepemimpinan managerial grid dipelopori oleh Robert R Blake dan Jane S Mouton. Dalam pendekatan managerial grid ini, manajer berhubungan dengan 2 hal yakni produksi di satu pihak dan orang-orang di pihak lain. Managerial Grid menekankan bagaimana manajer memikirkan produksi dan hubungan manajer serta memikirkan produksi dan hubungan kerja dengan manusianya. Bukannya ditekankan pada berapa banyak produksi harus dihasilkan, dan berapa banyak ia harus berhubungan dengan bawahan. Model Kepemimpinan Kontinum (Otokratis-Demokratis). Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis. Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negatif, di mana sumber kuasa atau wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan. Jadi otoritas berada di tangan pemimpin, karena pemusatan kekuatan dan pengambilan keputusan ada pada dirinya serta memegang tanggung jawab penuh, sedangkan bawahannya dipengaruhi melalui ancaman dan hukuman. Selain bersifat negatif, gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat antara lain, pengambilan keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada pimpinan serta memberikan rasa aman dan keteraturan bagi bawahan. Selain itu, orientasi utama dari perilaku otokratis ini adalah pada tugas.
Perilaku demokratis; perilaku kepemimpinan ini memperoleh sumber kuasa atau wewenang yang berawal dari bawahan. Hal ini terjadi jika bawahan dimotivasi dengan tepat dan pimpinan dalam melaksanakan kepemimpinannya berusaha mengutamakan kerjasama dan team work untuk mencapai tujuan, di mana si pemimpin senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya. Kebijakan di sini terbuka bagi diskusi dan keputusan kelompok. amun, kenyataannya perilaku kepemimpinan ini tidak mengacu pada dua model perilaku kepemimpinan yang ekstrim di atas, melainkan memiliki kecenderungan yang terdapat di antara dua sisi ekstrim tersebut. Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) mengelompokkannya menjadi tujuh kecenderungan perilaku kepemimpinan. Ketujuh perilaku inipun tidak mutlak melainkan akan memiliki kecenderungan perilaku kepemimpinan mengikuti suatu garis kontinum dari sisi otokratis yang berorientasi pada tugas sampai dengan sisi demokratis yang berorientasi pada hubungan.
Yang saya pilih adalah Gaya kepemimpinan situasional. Karena gaya kepemimpinan seperti ini menekankan dua aspek yaitu aspek produksi di satu pihak, dan orang-orang di pihak lain. Saya sangat suka itu.
Referensi
1. Wikipedia
2. buku Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.Jakarta: Rajawali Pers.
sebagai hubungan yang erat antara seorang dan sekelompok manusia
karena adanya kepentingan bersama; hubungan Itu ditandai oleh tingkah
laku yang tertuju dan terbimbing dari manusla yang seorang itu. Manusia
atau orang ini biasanya disebut yang memimpin atau pemimpin, sedangkan
kelompok manusia yang mengikutinya disebut yang dipimpin.
Ada beberapa jenis gaya kepemimpinan yangakan dijabarkan dibawah ini.
Teori Gaya Kepemimpinan Klasik
Teori klasik gaya kepemimpinan mengemukakan, pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating). Mengambil contoh pemimpin negara kita, presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
1. Mengarahkan (directing)
Gaya kepemimpinan yang mengarahkan, merupakan respon kepemimpinan yang perlu dilakukan oleh manajer pada kondisi karyawan lemah dalam kemampuan, minat dan komitmenya. Sementara itu, organisasi menghendaki penyelesaian tugas-tugas yang tinggi. Dalam situasi seperti ini Hersey and Blancard menyarankan agar manajer memainkan peran directive yang tinggi, memberi saran bagaimana menyelesaikan tugas-tugas itu, dengan terus intens berhubungan sosial dan komunikasi dengan bawahannya.
Pertama pemimpin harus mencari tahu mengapa orang tersebut tidak termotivasi, kemudian mencari tahu dimana keterbatasannya. Dengan demikian pemimpin harus memberi arahan dalam penyelesaian tugas dengan terus menumbuhkan motivasi dan optimismenya.
2. Melatih (coaching)
Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-tugas, takut untuk mencoba melakukannya, manajer juga harus memproporsikan struktur tugas sesuai kemampuan dan tanggung jawab karyawan.
Oleh karena itu, pemimpin hendaknya menghabiskan waktu mendengarkan dan menasihati, dan membantu karyawan untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan melalui metode pembinaan.
3. Partisipasi(participation)
Gaya kepemimpinan partisipasi, adalah respon manajer yang harus diperankan ketika karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak memiliki kemauan untuk melakukan tanggung jawab. Hal ini bisa dikarenakan rendahnya etos kerja atau ketidakyakinan mereka untuk melakukan tugas/tangung jawab. Dalam kasus ini pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah dan secara aktif mendegarkan dan mengapresiasi usaha-usaha yang dilakukan para karyawan, sehingga bawahan merasa dirinya penting dan senang menyelesaikan tugas.
4. Mendelegasikan(delegating)
Selanjutnya, untuk tingkat karyawan dengan kemampuan dan kemauan yang tinggi, maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya “delegasi”. Dengan gaya delegasi ini pimpinan sedikit memberi pengarahan maupun dukungan, karena dianggap sudah mampu dan mau melaksanakan tugas/tanggung jawabnya. Mereka diperkenankan untuk melaksanakan sendiri dan memutuskannya tentang bagaimana, kapan dan dimana pekerjaan mereka harus dilaksanakan. Pada gaya delegasi ini tidak terlalu diperlukan komunikasi dua arah, cukup memberikan untuk terus berkembang saja dengan terus diawasi.
Dalam gaya kepemimpinan klasik juga diperkenalkan beberapa gaya kepemimpinan lain yang cukup populer yang pada prinsipnya merupakan sama seperti gaya klasik diatas maupun gabungan dari beberapa gaya klasik yang disebutkan sebelumnya. Gaya kepemimpinan tersebut adalah gaya kepemimpinan otokrasi, gaya kepemimpinan pembinaan, gaya kepemimpinan demokrasi dan gaya kepemimpinan kendali bebas.
a. Pada gaya kepemimpinan otokrasi, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.
b. Gaya kepemimpinan pembinaan mirip dengan otokrasi. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini anggota diajak untuk ikut memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
c. Gaya kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
d. Gaya kepemimpinan kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja. Lalu, gaya kepemimpinan yang mana yang sebaiknya dijalankan? Jawaban dari pertanyaan ini adalah tergantung pada kondisi anggota itu sendiri. Pada dasarnya tiap gaya kepemimpinan hanya cocok untuk kondisi tertentu saja. Dengan mengetahui kondisi nyata anggota, seorang pemimpin dapat memilih model kepemimpinan yang tepat. Tidak menutup kemungkinan seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda untuk divisi atau seksi yang berbeda. Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. Kepemimpinan pembinaan cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi sedang dan komitmen rendah. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi. Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.
Gaya kepemimpinan situasional
Mengambil contoh kepada manajer dari suatu perusahaan yang berhasil menerapkan gaya kepemimpinan situasional di perusahaan yang dipimpinnya.
1. Gaya Kepemimpinan Kontinum
Gaya ini pertama sekali dikembangkan oleh Robert Tannenbaum dan warren Schmidt. Menurut kedua ahli ini ada dua bidang pengaruh yang ekstrim, yaitu:
• Bidang pengaruh pimpinan (pemimpin lebih menggunakan otoritas).
• Bidang pengaruh kebebasan bawahan. (Pemimpin lebih menekankan gaya demokratis).
2. Gaya Managerial Grid
Sesungguhnya, gaya managerial grid lebih menekankan kepada pendekatan dua aspek yaitu aspek produksi di satu pihak, dan orang-orang di pihak lain. Blake dan Mouton menghendaki bagaimana perhatian pemimpin terhadap produksi dan bawahannya(followers).
Dalam managerial grid, ada empat gaya yang ekstrim dan ada satu gaya yang berada di tengah-tengah gaya ekstrim tersebut.
Grid 1 manajer sedikit sekali memikirkan produksi yang harus dicapai. sedangkan juga sedikit perhatian terhadap orang-orang (followers) di dalam organisasinya. Dalam grid ini manajer hanya berfungsi sebagai perantara menyampaikan informasi dari atasan kepada bawahannya.
Grid 2 manajer mempunyai perhatian yang tinggi terhadap produksi yang akan dicapai juga terhadap orang-orang yang bekerja dengannya. Manajer seperti ini dapat dikatakan sebagai “manajer tim” yang riel (The real team manajer) karena ia mampu menyatukan antara kebutuhan-kebutuhan produksi dan kebutuhan orang-orang secara individu.
Grid 3 manajer memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap orang-orang dalam organisasi, tetapi perhatian terhadap produksi adalah rendah. Manajer seperti ini disebut sebagai “pemimpin club”. Gaya seperti ini lebih mengutamakan bagaimana menyenangkan hati bawahannya agar bawahannya dapat bekerja rileks, santai, bersahabat, tetapi tidak ada seorangpun yang berusaha untuk mencapai produktlvitas.
Grid 4. adalah manajer yang menggunakan gaya kepemimpinan yang otokratis (autrocratic task managers), karena manejer seperti ini lebih menekankan produksi yang harus dicapai organisasinya, baik melalui efisiensi atau efektivitas pelaksanaan kerja, tetapi tidak mempunyai perhatian terhadap bawahannya.
Pemimpin yang baik adalah lebih memperhatikan terhadap produksi yang akan dicapai maupun terhadap orang-orang. Grid seperti ini berusaha menyeimbangkan produksi yang akan dicapai dengan perhatian terhadap orang-orang, dalam arti tidak terlalu menyolok. Manajer seperti ini tidak terlalu menciptakan target produksi yang akan dicapai, tetapi juga tidak mempunyai perhatian yang tidak terlalu menyolok kepada orang-orang.
Gaya Kepemimpinan Situasional Dan Produktivitas Kerja
Gaya kepemimpinan, Secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan atau pegawai. Hal ini didukung oleh Sinungan (1987) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang termasuk di dalam lingkungan organisasi merupakan faktor potensi dalam meningkatkan produktivitas kerja. Dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan gaya Kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional. Dari beberapa gaya yang di tawarkan para ahli di atas, maka gaya kepemimpinan situasionallah yang paling baru dan sering di gunakan pemimpin saat ini.
Gaya kepemimpinan situasional dianggap para ahli manajemen sebagai gaya yang sangat cocok untuk diterapkan saat ini. Sedangkan untuk bawahan yang tergolong pada tingkat kematangan yaitu bawahan yang tidak mampu tetapi berkemauan, maka gaya kepemimpinan yang seperti ini masih pengarahan, karena kurang mampu, juga memberikan perilaku yang mendukung. Dalam hal ini pimpinan atau pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah (two way communications), yaitu untuk membantu bawahan dalam meningkatkan motivasi kerjanya. Selanjutnya, yang mampu tetapi tidak mau melaksanakan tugas atau tangung jawabnya. Bawahan seperti ini sebenarnya memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan, akan tetapi kurang memiliki kemauan dalam melaksanakan tugas. Untuk meningkatkan produktivitas kerjanya, dalam hal ini pemimpin harus aktif membuka komunikasi dua arah dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh bawahan.
Sedangkan gaya delegasi adalah gaya yang cocok diterapkan pada bawahan yang memiliki kemauan juga kemampuan dalam bekerja. Dalam hal ini pemimpin tidak perlu banyak memberikan dukungan maupun pengarahan, karena dianggap bawahan sudah mengetahui bagaimana, kapan dan dimana mereka barus melaksanakan tugas atau tangung jawabnya. Dengan penerapan gaya kepemimpinan situasional ini, maka bawahan atau pegawai merasa diperhatikan oleh pemimpin, sehingga diharapkan produktivitas kerjanya akan meningkat
.
Harsey & Blanchard mengembangkan model kepemimpinan situasional efektif dengan memadukan tingkat kematangan anak buah dengan pola perilaku yang dimiliki pimpinannya. Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:
M 1 : bawahan tidak mampu dan tidak mau atau tidak ada keyakinan.
M 2 : bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa.
M 3 : bawahan mampu tetapi tidak mempunyai kemauan dan tidak yakin.
M 4 : bawahan mampu dan memiliki kemauan dan keyakinan untuk menyelesaikan tugas.
Ada 4 gaya yang efektif untuk diterapkan yaitu:
Gaya 1 : telling, pemimpin memberi instruksi dan mengawasi pelaksanaan tugas dan kinerja anak buahnya.
Gaya 2 : selling, pemimpin menjelaskan keputusannya dan membuka kesempatan untuk bertanya bila kurang jelas.
Gaya 3 : participating, pemimpin memberikan kesempatan untuk menyampaikan ide-ide sebagai dasar pengambilan keputusan.
Gaya 4 : delegating, pemimpin melimpahkan keputusan dan pelaksanaan tugas kepada bawahannya.
KONTINUM GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan kontinum dipelopori oleh Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt. Kedua ahli menggambarkan gagasannya bahwa ada dua bidang pengaruh yang ekstrem , pertama bidang pengaruh pimpinan kedua bidang pengaruh kebebasan bawahan. Gaya kepemimpinan managerial grid dipelopori oleh Robert R Blake dan Jane S Mouton. Dalam pendekatan managerial grid ini, manajer berhubungan dengan 2 hal yakni produksi di satu pihak dan orang-orang di pihak lain. Managerial Grid menekankan bagaimana manajer memikirkan produksi dan hubungan manajer serta memikirkan produksi dan hubungan kerja dengan manusianya. Bukannya ditekankan pada berapa banyak produksi harus dihasilkan, dan berapa banyak ia harus berhubungan dengan bawahan. Model Kepemimpinan Kontinum (Otokratis-Demokratis). Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis. Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negatif, di mana sumber kuasa atau wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan. Jadi otoritas berada di tangan pemimpin, karena pemusatan kekuatan dan pengambilan keputusan ada pada dirinya serta memegang tanggung jawab penuh, sedangkan bawahannya dipengaruhi melalui ancaman dan hukuman. Selain bersifat negatif, gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat antara lain, pengambilan keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada pimpinan serta memberikan rasa aman dan keteraturan bagi bawahan. Selain itu, orientasi utama dari perilaku otokratis ini adalah pada tugas.
Perilaku demokratis; perilaku kepemimpinan ini memperoleh sumber kuasa atau wewenang yang berawal dari bawahan. Hal ini terjadi jika bawahan dimotivasi dengan tepat dan pimpinan dalam melaksanakan kepemimpinannya berusaha mengutamakan kerjasama dan team work untuk mencapai tujuan, di mana si pemimpin senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya. Kebijakan di sini terbuka bagi diskusi dan keputusan kelompok. amun, kenyataannya perilaku kepemimpinan ini tidak mengacu pada dua model perilaku kepemimpinan yang ekstrim di atas, melainkan memiliki kecenderungan yang terdapat di antara dua sisi ekstrim tersebut. Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) mengelompokkannya menjadi tujuh kecenderungan perilaku kepemimpinan. Ketujuh perilaku inipun tidak mutlak melainkan akan memiliki kecenderungan perilaku kepemimpinan mengikuti suatu garis kontinum dari sisi otokratis yang berorientasi pada tugas sampai dengan sisi demokratis yang berorientasi pada hubungan.
Yang saya pilih adalah Gaya kepemimpinan situasional. Karena gaya kepemimpinan seperti ini menekankan dua aspek yaitu aspek produksi di satu pihak, dan orang-orang di pihak lain. Saya sangat suka itu.
Referensi
1. Wikipedia
2. buku Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.Jakarta: Rajawali Pers.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)